Rinasza Rina: November 2023

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1 Model 4C

Rinarustin Widiastuti

CGP Angkatan 9 Kabupaten Purworejo

Jurnal refleksi model connection, challenge, concept, change (4C)

Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok digunakan dalam merefleksi materi pembelajaran. Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu:

1.    Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak?

2.  Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini?

3.  Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?

4.  Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?

1.    Connection

Keterkaitan materi yang didapat dengan peran sebagai Calon Guru Penggerak.

Pendidikan Guru Penggerak pada modul 1 telah selesai. Pada minggu ini mulai dengan materi baru pada modul 2.1 memenuhi kebutuhan murid melalui pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran menggunakan LMS dengan alur Merdeka:

1.    Mulai dari diri

2.    Eksplorasi konsep

3.    Ruang kolaborasi

4.    Demonstrasi kontekstual

5.    Elaborasi pemahaman

6.    Koneksi antar materi

7.    Aksi nyata

Sejalan dengan materi pada modul sebelumnya bahwa kita harus memberikan tuntunan sesuai nilai dan peran kita sebagai guru dengan menuangkan dalam sebuah visi dan prakarsa perubahan serta tetap menumbuhkembangkan budaya positif dalam diri setiap murid sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Sebagai calon guru penggerak saya mencoba belajar untuk menghubungkan apa yang saya dapat dalam proses pendidikan ini di kelas. Praktik pembelajaran yang saya selenggarakan harus mampu memberikan tuntunan kepada murid dengan segala keberagamannya.

Kegiatan di modul 2.1 di awali dengan pretest paket modul 2 pada tanggal 20 Oktober 2023. Di hari yang sama pula, saya melaksanakan kegiatan “mulai dari diri dan eksplorasi konsep mandiri”. Pada modul 2.1 saya mempelajari tentang memenuhi kebutuhan murid melalui pembelajaran berdiferensiasi. Sebagaimana yang diungkapkan Tomlinson yaitu pendidikan berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap murid melalui pemetaan kesiapan minat dan profil belajar untuk implementasinya pembelajaran berdiferensi memiliki strategi yaitu diferensiasi konten, proses dan produk.

Pembelajaran berdiferensiasi di kelas sangat berkaitan dengan peran guru penggerak di mana guru penggerak adalah sebagai pemimpin pembelajaran yang senantiasa mengarahkan ekosistem pembelajaran yang berpusat pada murid. Selain itu dalam praktiknya guru penggerak bisa mengembangkan nilai-nilai yang dimiliki untuk mendukung implementasi pembelajaran berdiferensiasi yang menjadi salah satu program learning community atau komunitas belajar di mana semua anggotanya adalah murid pemelajar.

2.    Challenge

Ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dengan praktik selama ini.

Apa yang saya miliki selama ini tentunya tidak sebanding dengan apa yang saya peroleh dalam proses pendidikan guru penggerak. Banyak ide, materi dan pendapat dari narasumber, instruktur, fasilitator, pengajar praktik, serta rekan sesama CGP yang memberikan perubahan pada praktik yang saya jalankan sekarang ini.

Saat ini pertama yang saya perhatikan adalah kenyamanan dan kegembiraan murid dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan perasaan yang nyaman dan gembira tentunya materi yang disampaikan akan menjadi lebih mudah. Saat ini saya memahami dan setuju bahwa setiap murid itu unik. Kita tidak dapat memberikan perlakuan yang sama untuk seluruh murid kita. Guru harus merespon keberagaman tersebut dengan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat yaitu pembelajaran berdiferensiasi.

Beberapa hal positif yang saya dapatkan di modul 2.1 dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yaitu:

1) Setiap orang yang dihargai akan menyambut dan merasa disambut dengan baik.
2)    Setiap murid di dalam kelas tersebut akan saling menghargai.
3)    Setiap murid akan merasa aman dan nyaman.
4) Ada harapan bagi pertumbuhan dan perkembangan ke arah peningkatan kualitas belajar.
5)    Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan atau keberhasilan guru dan murid.
6) Adanya keadilan dalam bentuk nyata atau setiap murid diakomodir dengan baik.
7)    Guru dan murid berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama.

3. Concept

Konsep-konsep utama yang saya pelajari dan penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak

Semua konsep yang saya pelajari adalah utama dan penting untuk terus saya bawa dan implementasikan. Dari konsep mengenai filosofi pendidikan, nilai dan peran sebagai guru penggerak, visi dan prakarsa perubahan, budaya positif, hingga saat ini yaitu mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Selain itu saya juga belajar banyak dari pengalaman sesama CGP, Pengajar Praktik, Fasilitator, dan juga instruktur yang kiranya dapat saya ambil, tiru dan saya modifikasi sesuai situasi di lingkungan saya.

Konsep-konsep penting dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang saya pelajari lebih dalam kedepannya bagi kebaikan murid saya antara lain:

1) Berpusat pada siswa artinya pembelajaran direncanakan dengan cermat dan strategis dengan berdasar pada upaya memahami siswa secara utuh.
2) Berpusat pada kurikulum artinya pembelajaran berdiferensiasi tidak mengubah konsep dan tujuan kurikulum pembelajaran ini lebih menekankan kreativitas dalam menyelaraskan perangkat pembelajaran.
3) Strategi pembelajaran berdiferensiasi yang meliputi strategi diferensiasi konten, proses dan produk yang diberdaya dan dibedakan sesuai dengan kebutuhan belajar tiap murid.
4) Penilaian berjenjang atau tire assessment artinya guru melakukan penilaian yang menyesuaikan dengan kemampuan murid.

4. Change

Perubahan dalam diri yang ingin saya lakukan setelah mendapatkan materi modul 2.1

Setelah mempelajari modul 2.1 serta modul-modul sebelumnya semakin memantapkan saya untuk dapat mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan memberikan pelayanan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid yang beragam sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan berkualitas

Beberapa hal yang harus saya lakukan sebagai bentuk perubahan dalam mewujudkan pembelajaran diferensiasi antara lain:

1) Melakukan asesmen diagnostik sebagai langkah awal dalam mengidentifikasi dan memetaan kebutuhan belajar murid;
2) Menggunakan strategi diferensiasi konten, proses serta produk dalam mengakomodir kebutuhan belajar murid;
3) Melakukan manajemen kelas yang efektif serta menciptakan lingkungan belajar yang nyaman; serta
4) Melaksanakan pembelajaran yang berkelanjutan.