Tuesday, August 29, 2023

1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 Rinarustin Widiastuti

1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 Rinarustin Widiastuti


Assalamu’alaikum wr.wb.

Perkenalkan nama saya Rinarustin Widiastuti, S.Pd. Saya calon guru penggerak angkatan 9 dari SD Negeri Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo. Jawa Tengah. Saya akan menyampaikan  kesimpulan dan refleksi terhadap materi modul 1.1 tentang Filososfi Pemikiran Ki Hajar Dewantara.

 

Menurut pemikiran Ki Hajar Dewantara pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

 

Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani. 

 

Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Anak juga secara sadar memahami bahwa kemerdekaan dirinya juga mempengaruhi kemerdekaan anak lain. Oleh sebab itu, tuntutan seorang guru mampu mengelola dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain (menjadi manusia dan anggota masyarakat).

 

Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani,” yang artinya di   depan   memberi   contoh   yang   baik, di   tengah   memberi semangat, dan di  belakang   memberi dorongan. Sebagai seorang pendidik harus memberi contoh atau teladan yang baik kepada peserta didik.

 

Refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara

1.  Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari modul 1.1?

Sebelum saya mempelajari modul 1.1  mengenai Refleksi Pemikiran Pendidikan KHD saya mempunyai beberapa keyakinan bahwa:

a.  Pembelajaran masih konvensional yang dampaknya aktivitas guru lebih dominan dan sebaliknya siswa kurang aktif karena lebih cenderung menjadi pendengar.

b.  Selama ini pembelajaran hanya sebagai transfer ilmu semata tanpa melihat kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik. Ki Hajar Dewantara juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman. Guru harus memandang keragaman peserta didik sebagai kekayaan dalam sebuah ruang kelas. Guru harus lepas dari belenggu menyamaratakan peserta didik. Guru sepatutnya berlaku sebagaimana seorang petani yang menyemai dan menumbuhkan beragam tanaman dengan perlakukan berbeda.


2.  Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Menurut KHD ada 3 prinsip untuk melakukan perubahan atau sering disebut 3 asas Trikon, diantaranya yaitu: Kontinuitas, konvergensi, dan konsentris. Kontinuitas adalah ketika belajar kita harus berkelanjutan. Konvergensi adalah pendidikan harus memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan kita. Konsentris adalah pendidikan harus menghargai keberagaman dan memerdekakan pembelajar. Jadi jelas sekali terlihat bahwa pendidikan itu memerdekakan.

Setelah saya mempelajari modul 1.1 sebagai seorang pendidik pemikiran saya mulai terbuka bahwa seorang guru harus tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada dengan tetap menjadi filter bagi anak didiknya terhadap segala perubahan yang ada. Saya juga mengerti bagaimana sebaiknya melakukan kegiatan pembelajaran dan memperlakukan anak-anak. Saya akan lebih memberi dorongan tuntunan terhadap segala kekuatan qodrat yang dimiliki anak agar mereka mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 


3.  Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

Hal yang akan segera saya terapkan agar kelas yang saya bisa mencerminkan pemikran KHD adalah dengan meyakini diri sendiri bahwa setiap anak memiliki bakat dan minat masing-masing sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Tugas saya sebagai pendidik hanyalah menuntun kodrat alamnya agar dapat berkembang ke arah yang lebih baik dan bisa mengikuti kodrat zamannya.

Proses pembelajaran yang saya lakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan minat peserta didik sehingga mereka dapat mengembangkan potensi dirinya. Saya akan mencoba pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan anak artinya saya sebagai seorang guru akan memberikan ruang, kesempatan, dan fasilitas seluas-luasnya agar anak mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bisa mengembangkan bakat dan minat pada diri anak-anak didik saya.

 

Wassalamu’alaikum wr.wb.



1 comment:

Silakan jika anda ingin komentar

Siswa Kelas IV SD Negeri Ketawangrejo Membuat Gatungan Kunci

Siswa Kelas IV SD Negeri Ketawangrejo Membuat Gatungan Kunci (19-3-2024) Mereka membuat gantungan kunci dari tali kor dan ring. SEMANGAT ...